Minggu, 03 Februari 2013


google-site-verification: google5d072b303993f2d2.html

TELEPON PARALEL

PEMASANGAN TELEPON PARALEL
Bila rumah kita cukup luas atau memiliki lantai atas, pesawat telepon yang ada pada ruang tertentu saja (misal ruang tamu) masih terasa kurang. Lebih-lebih ketika ada panggilan masuk, sedangkan pada saat itu kita masih berada pada ruangan lain yang cukup jauh dari letak pesawat telepon kita. Apakah kita harus berlarian tergesa-gesa menuju sumber panggilan tersebut?


Pengertian Telepon Paralel
Telepon Paralel adalah dua atau lebih pesawat telepon yang dipasang secara paralel dengan letak yang berlainan ruangan untuk mempermudah pengguna ketika menerima panggilan. Pesawat telepon jenis apa saja bisa dipasang secara paralel. Lalu, apakah ketika dua pesawat telepon dipasang secara paralel hanya memiliki fungsi untuk menerima panggilan dari luar dan melakukan panggilan ke luar saja seperti layaknya fungsi telepon pada umumnya? Jawabnya bisa ya dan bisa tidak tergantung jenis teleponnya.

Pesawat SLT (Single Line Telephone) biasa ketika dipasang secara paralel akan memiliki fungsi untuk menerima dan memanggil seperti layaknya fungsi telepon pada umumnya. Kalau fungsinya hanya seperti itu, bagaimana kalau anda mau melakukan panggilan room-to-room, apakah anda harus memasang intercom tambahan? Bila anda memasang intercom tambahan berarti ada tambahan biaya lagi. Belum lagi dengan tambahnya instalasi kabel akan merusak pemandangan di ruang anda. Lalu bagaimana caranya?

Sahitel, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi di Indonesia, telah mengeluarkan produk pesawat telepon yang memiliki tambahan fitur yaitu yang disebut dengan "Transfer functions between paralell phones". Fitur tersebut memungkinkan anda untuk melakukan panggilan point-to-point tanpa kena charge (fungsi intercom). Fungsi itu juga bisa digunakan untuk mengalihkan panggilan kepada orang seharusnya menerima panggilan. Misal di dalam sebuah rumah / kantor ada 3 pesawat yang diparalel. Ketika ada panggilan masuk yang menerima adalah orang pada posisi telepon paralel 2 padahal seharusnya yang menerima adalah orang pada posisi telpon paralel 1. Maka untuk mengalihkan panggilan tersebut anda cukup tekan tombol "flash" diikuti dengan nomor paralel (seperti nomor extensi pada telepon pabx) dan panggilan akan diterima oleh nomor paralel (extensi) yang ditekan. Untuk lebih jelasnya silahkan dilihat di http://www.sahitel.com/products.

Plus Minus System Koneksi Paralel
Sistem koneksi ini efektif untuk telepon yang berjumlah 2-3. Lalu apa kelemahan sistem ini? Kelemahannya adalah karena dipasang secara paralel maka kring panggilan masuk akan berbunyi disemua pesawat telepon. Kelebihannya (untuk SLT jenis tertentu yang memiliki fitur transfer functions between phones) adalah bisa intercom antar ruang tanpa harus pasang intercom baru. Jadi anda tidak perlu berteriak-teriak bila ada telepon masuk sedangkan orang yang seharusnya menerima panggilan ada di ruang lain.

Kenapa Tidak PABX
Karena jumlah paralel (extensinya) sedikit maka akan ada biaya tambahan yang cukup banyak jika menggunakan perangkat PABX. Jadi kita mesti cari cara yang efektif dan efisien tetapi fungsi pemanfaatannya bisa maksimal.

Demikianlah artikel singkat ini semoga bermanfaat. Bagi yang ingin pasang PABX dan Telepon Paralel seperti di atas untuk wilayah Semarang dan Sekitarnya hubungi Kami CP: Tony 085865681717 (SMS).   






Sabtu, 02 Februari 2013

Lanjutan Hadis Arbain 1

Maksud hadis 1 diatas adalah:
1. Sesuatu amal akan dihukumi sah menurut syara' bila disertai dengan niat yang mukhlis. Amal tanpa niat belum dianggap sah dan tidak ada pahala di hadhirat Allah SWT.  Oleh karena itu amal akan menjadi tidak baik kalau niatnya tidak baik. Amal menjadi salah kalau niatnya salah, disebabkan amal seseorang sangat tergantung kepada niatnya. Sebaliknya amal akan menjadi amal yang suci kalau niatnya betul-betul suci. Jadi niatlah yang menentukan baik dan tidaknya amal seseorang.

2. Hadis diatas menunjukkan bahwa soal niat adalah soal yang maha penting dalam hidup dan kehidupan manusia di dunia ini, bahkan niat itu sendiri (kalau benar-benar suci dan mukhlis) sudah dianggap suatu ibadah. Artinya adapula pahalanya disisi Allah SWT sekalipun niat tadi masih menjadi niat dan belum lagi dijalankan dengan perbuatan yang nyata.

Disebutkan dalam hadis Bukhori dan Muslim , yang artinya "Maka barang siapa yang bersengaja (berniat) melakukan sesuatu perbuatan sedangkan ia belum melakukannya, Allah akan menulis niat tadi di hadhiratNya sebagai suatu kebajikan yang sempurna"

Dan sudah jelas bahwa amal kebajikan yang sempurna yang dipandang baik oleh Allah, tentu ada pahalanya. Oleh karena itu niat yang ikhlas menjadi sumbernya segala amal kebajikan.

3. Sebagai contoh orang yang berniat hijrah sedangkan niatnya betul-betul untuk mencari keridhoan Allah dan RosulNya maka ia akan memperoleh pahala dari Allah SWT. Sebaliknya kalau hijrahnya itu dengan niat semata-mata hanya karena harta keduniaan atau hanya karena wanita yang ia bermaksud agar dapat mengawininya maka dalam hijrahnya itu, ia akan memperoleh apa yang diinginkannya itu sedangkan pahala dari Allah tidak dapat mencapainya.

Di dalam Surat Ali Imron ayat 145 disebutkan yang artinya :" Barang siapa menghendaki pahala dunia, Aku akan memberikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa yang menghendaki pahala akhirat Aku akan memberikan kepadanya pahala akhirat itu".

Monggo diberi komen, ditambahi untuk menambah wawasan kita bersama. Syukron. (Wallohu 'Alam, dari Beberapa Sumber)

Kamis, 31 Januari 2013



Software Pemasang Iklan Baris Massal [url=http://www.pemasangiklan.com/www.pemasangiklan.com%2Ftonymultisarana][img]http://www.pemasangiklan.com/bannerpi4682.gif[/img][/url]

Rabu, 30 Januari 2013

Belajar Hadis Arbain Nawawi

HADIST 1
Dari Amiril Mukminin Abi Hafs Umar Ibn Khotob ra, dia berkata: Saya mendengar Rosululloh SAW bersabda: Sesungguhnya tiap-tiap amal tergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya tiap segala sesuatu tergantung apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RosulNya maka hijrahnya adalah (menuju) Allah dan RosulNya. Barang siapa yang hijrahnya demi dunia yang ingin dicarinya atau demi wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya adalah menuju apa yang ia hijrah kepadanya. (HR Bukhori Muslim)